Minggu, 12 November 2017

4 Tantangan Sewa Droen Bandung Etika Bisnis 'Mengajar'

Dengung terus-menerus berita yang menggambarkan skandal korporat telah menyebabkan kritik bahwa sekolah bisnis tidak berbuat banyak untuk mengajarkan etika. Kritik ini tidak mengherankan bila Anda melihat model dari sewa drone bandung pembuatan keputusan mikroekonomi yang diminati sendiri yang kami ajarkan berdasarkan pilihan rasional tautologi biaya marjinal dan manfaat marjinal. Namun jasa sewa drone bandung, akhirnya bisnis bukan fisika. Tidak bisa dijelaskan dengan model matematis mekanis saja. Bisnis adalah ilmu sosial yang mencakup nilai / etika individu dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan bisnis. Untuk mengajarkan etika kita harus tahu bagaimana nilai-nilai individu ini terbentuk. Namun, meninjau teori-teori pembentukan nilai mengarah pada dengan sewa drone bandung satu perhatian penting bagi mereka yang ingin memasukkan pendidikan etika dalam kurikulum bisnis: Dapatkah etika 'diajarkan' atau hanya 'dipelajari'?

Bisnis Drone Bandung

Bisnis Sewa Drone Bandung Terbaik 

Tantangan 1: Nilai dan Kognisi yang Inheren
Perspektif pembangunan nilai Kohlbergian menunjukkan bahwa kita memiliki nilai inheren tertentu yang berkembang seiring bertambahnya usia. Sayangnya perkembangan ini terjadi pada usia sangat dini dan sangat bergantung pada, dan dibatasi oleh, kemampuan kognitif bawaan individu untuk membangun kategori sewa drone bandung etika diri sendiri (seperti keadilan, kewajiban, hak, dan tatanan sosial) dan untuk menentukan konsep etika mana lebih maju (dan karena itu lebih baik) daripada yang lain. Individu Kohlberg jarang akan mencapai tingkat orang yang sangat etis dan akan lebih memperhatikan struktur formal masyarakat makro (hukum, peran sewa drone bandung, institusi, dan praktik umum) dari pada memperlakukan individu dengan baik dan berempati. Perkembangan etis akan lebih merupakan proses intrinsik dan tidak harus dipengaruhi secara langsung (tapi mungkin secara tidak langsung) oleh orang lain sewa drone bandung. Dengan kata lain itu 'dipelajari', tapi belum tentu 'diajarkan'.

Tantangan 2: Skema yang Tidak Disadari
Sekolah Neo-Kohlbergian menegaskan bahwa kebanyakan individu tidak terlibat dalam pemikiran abstrak dan filosofis sebelum membuat keputusan. Sebagai gantinya, mereka secara otomatis mengembangkan "skema" yang ada di kepala individu atau ingatan tim panjang dan dianggap menyusun dan sewa drone bandung membimbing pemikiran etis seseorang. Skema ini dipelajari dan dikembangkan dari waktu ke waktu, namun melalui proses yang sebagian besar dengan sewa drone bandung tidak disadari. Kabar baiknya adalah orang lain dapat mempengaruhi skema ini, namun tidak harus secara sadar.

Tantangan 3: Pembelajaran Selektif
Teori pembelajaran sosial memberi lebih banyak harapan agar etika bisnis bisa diajarkan. Dalam teori perkembangan nilai ini kita belajar dengan mengamati model peran sepanjang hidup dan menggunakan proses kognitif sadar untuk menentukan nilai yang kita adopsi. Tantangannya, bagaimanapun dengan sewa drone bandung, adalah bahwa hasil belajar observasional secara selektif dan kondisional mewujudkan karakteristik model. Dengan kata lain, jika seorang profesor etika universitas mencoba meniru perilaku etis melalui pelajarannya, siswa dari sewa drone bandung akan memilah-milah informasi tersebut dan menentukan karakteristik etis (jika ada) yang akan mereka adopsi.

Tantangan 4: Ini Sukarela
Masalahnya adalah kita bisa mengajarkan etika, pengambilan keputusan etis, dan kepemimpinan etis, tapi kita tidak bisa memaksakan pembelajaran. Belajar etika di bawah ketiga teori (dan terlibat dalam perilaku etis) memiliki komponen sukarela yang signifikan. Teori pembelajaran sosial memberikan bukti dari sewa drone bandung terbesar bahwa pengembangan etis adalah proses yang sadar dan berkelanjutan; Namun individu secara selektif dan kondisional memilih karakteristik dari model yang ingin mereka adopsi, perilaku perilaku burung beo tidak semata. Melalui proses attentional mereka menentukan informasi apa yang akan mereka dengan sewa drone bandung perhatikan dan ekstrak, baik dari panutan atau profesor. Seorang individu mungkin benar-benar memilih untuk mengadopsi karakteristik yang kurang etis dari satu model daripada etika tingkat tinggi yang dipamerkan oleh model kedua. Proses motivasi yang dihasilkan sendiri dipengaruhi oleh nilai yang ada dan pembentukan nilai sebelumnya. Nilai yang sudah ada sebelumnya juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang akan mengunkan sewa drone bandung mentransfer pengamatan ke dalam peraturan etika. Dengan kata lain, sementara kita bisa mengajar, pembelajaran sebelumnya akan mempengaruhi apa yang orang perhatikan, adopsi, dan manfaatkan. Skema, nilai belajar, dan bias individu yang ada selalu hadir dan memproses informasi yang diajarkan kepadanya.

Pemikiran Akhir
Etika mengajar jauh lebih menantang daripada sekedar menambahkan kelas etika ke program bisnis. Untuk 'mengajarkan' etika tidaklah cukup. Kita perlu meyakinkan pelaku bisnis dan juga mahasiswa bisnis, adalah sewa drone bandung kepentingan terbaik mereka untuk belajar dan menjalankan praktik etis. Hal ini terjadi dengan menahan individu dan perusahaan yang melakukan praktik yang tidak etis. Konsekuensinya harus begitu tidak menyenangkan sehingga individu dengan sewa drone bandung ingin belajar berbisnis dengan cara yang benar. Jika bisnis adalah ilmu sosial, maka masyarakat harus bertanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Duit Cepat, Mampu, Jadilah Millionaire

Universal "Law of Attraction" menyembulkan bahwa satu diantara menarik untuk dirinya alias dirinya otonom orang-orang, hal-hal,  k...